Lepas Peserta Baine Run, Andi Utta : Ini Eventnya Ibu Ibu, Bapak Bapak Silahkan Minggir

Bulukumba,- Baine Run dalam rangka memeringati Hari Ibu Tahun 2024 berlangsung dengan sukses.

Ribuan peserta lari Baine Run dari kaum perempuan dan ibu ibu dilepas dan finish di Pantai Merpati, Minggu 22 Desember 2024.

Pelepasan peserta diawali dengan tarian “Asamaturu” dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Menarik, selain medali seluruh finisher juga diberi bunga setelah tiba di garis finish.

Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf yang melepas peserta Baine Run menyampaikan apresiasi yang tinggi atas event yang digelar khusus untuk kaum perempuan dalam rangka Hari Ibu.

Menurutnya, event seperti ini suatu terobosan yang jarang dilakukan. “Ini eventnya ibu ibu, yang bapak bapak silahkan minggir,” ungkapnya.

Inisiator event Baine Run 2024, Andi Herfida Muchtar mengatakan, di momen Hari Ibu menjadi saat yang tepat untuk mengajak semua perempuan untuk sehat secara fisik dan mental.

“Perempuan perlu menjaga kesehatan fisik dan mental mereka agar dapat berkontribusi secara maksimal dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat,” ujar Andi Herfida yang juga Ketua TP PKK Bulukumba.

Dikatakan event sport tourism seperti ini semakin menambah daya tarik daerah untuk perputaran ekonomi, baik pariwisata maupun UMKM.

Baine Run 2024 dibuka untuk rute 5 km dan 10 km. Biaya pendaftaran Rp195 ribu sudah mendapatkan racepack berisi tumbler soft flask, jersey, dan medali.

Di medali ada siluet logo Peringatan Hari Ibu (PHI) dan siluet perempuan Kajang mengenakan sarung tanpa alas kaki di sisi lainnya.

Adapun pemenang yang tercepat mencapai garis finish yaitu :
Kategori 5K

  1. Fisna (22.53 menit)
  2. Tasya (24.01 menit)
  3. Selvi (26.06 menit)

Kategori 10K

  1. Fitri (42.21 menit)
  2. Nurhawi (50.28 menit)
  3. Haico (55.05 menit)

Acara ini berlangsung dalam suasana kegembiraan memeringati Hari Ibu. Berbagai UMKM juga ikut berpartisipasi menjajakan kulinernya bagi para peserta dan pengunjung pantai Merpati.

Selain pengundian dooprize dari berbagai sponsorhip, acara juga dihibur dengan tarian zumba dan penampilan Ifa KDI yang baru baru terpilih sebagai pemenang ketiga Kontes Dangdut Indonesia (KDI) asal Bulukumba.(*). 

____________________________

Kunjungan Kerja (Studi Lapang) Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Polewali Mandar di Kabupaten Bulukumba

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan kunjungan kerja (studi lapang) terkait pengembangan, pengelolaan dan pemasaran usaha ekonomi kreatif untuk peningkatan perekonomian dibidang kepariwisataan dan ekraf, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bulukumba menerima kunjungan kerja Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Polewali Mandar. Yang bertempat di ruang kepala dinas pariwisata pemuda dan olahraga. Selasa, 10/12/2024.

Kunjungan ini melibatkan kelompok sadar wisata, pelaku ekonomi kreatif, dan pengelola destinasi wisata, dengan tujuan utama untuk mempelajari secara mendalam pengembangan ekonomi kreatif dan pengelolaan destinasi wisata di Kabupaten Bulukumba.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bulukumba Ferriawan Z Fahmi didampingi sekretaris, menyampaikan gambaran umum mengenai potensi dan strategi pengembangan pariwisata di Bulukumba.

Ferriawan juga menyampaikan “Selamat datang dan berterimakasih atas kepercayaan dinas pemuda olahraga dan pariwisata Kabupaten Polewali Mandar menjadikan kabupaten Bulukumba sebagai Salah Satu kunjungan serta Piloting mengenai pengembangan, pengelolaan serta peningkatan ekonomi kreatif.”

Dalam kunjungan ini baik kepala Dinas pariwisata pemuda dan olahraga Bulukumba serta Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Polewali mandar berdialog dan saling berbagi pengalaman terkait strategi pengelolaan pariwisata serta ekonomi kreatif yang berkelanjutan.

Selain diskusi dan sharing terkait Wisata dan ekonomi kreatif, Dinas pemuda olahraga dan pariwisata Kabupaten Polewali Mandar diajak ke beberapa tempat  serta melihat seperti apa wisata dan ekonomi kreatif yang ada di Bulukumba itu sendiri.

Beberapa titik wisata dan ekonomi kreatif yang didatangi antara lain:

  1. Pantai Merpati: Mengunjungi pantai yang telah ditetapkan sebagai pusat kuliner di Bulukumba untuk melihat potensi dan pengelolaannya.
  2. Miniatur Pinisi di Adiba Souvenir: Mengamati proses pembuatan miniatur kapal Pinisi yang menjadi ikon budaya dan daya tarik wisata khas Bulukumba.
  3. Sentra Pembuatan Jagung Marning: Mengunjungi kawasan produksi di Jalan Melati untuk mempelajari proses pembuatan produk lokal unggulan ini.
  4. Destinasi Tanah Beru dan Tebing Mattoanging: Meninjau kawasan wisata bersejarah dan alam dengan potensi besar untuk pengembangan pariwisata.
  5. Desa Wisata Tri Tiro (Atap Konjo): Mengobservasi pengelolaan desa wisata sebagai salah satu model pengembangan ekowisata berbasis masyarakat lokal.

Sekertaris Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Polewali Mandar Surahman Akbar Menyampaikan “Kegiatan ini memberikan wawasan baru tentang strategi pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Bulukumba.”

“Selain memperkuat kolaborasi antar pihak, kunjungan ini juga diharapkan menjadi inspirasi untuk pengelolaan destinasi wisata dan pemberdayaan ekonomi kreatif di Kabupaten Polewali Mandar itu sendiri.”

Surahman Akbar juga berterimakasih kepada Kepala Dinas pariwisata pemuda dan olahraga Bulukumba Ferriawan Z Fahmi serta jajaran telah menerima kunjungan kami dengan hangat serta menemani kami keliling melihat dan seperti apa Wisata dan ekonomi kreatif yang ada di Bulukumba ini. 

____________________________

Pj Gubernur Pimpin Hight Level Meeting Inflasi Tingkat Provinsi di Tanjung Bira Bulukumba

Bulukumba,- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama Bank Indonesia menyelenggarakan Hight Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.

Kegiatan yang dihadiri seluruh Kepala Daerah dan unsur Forkopimda se Sulawesi Selatan ini digelar di Kawasan Tanjung Bira, Senin 18 November 2024.

Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, memimpin High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulsel.

HLM ini diselenggarakan dalam rangka penguatan ketahanan pangan untuk antisipasi momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Diketahui, ada 8 kabupaten/kota yang menjadi pengukuran IHK di Sulsel. Meliputi Bulukumba, Watampone, Wajo, Sidrap, Luwu Timur, Makassar, Parepare, dan Palopo.

Berdasarkan data BPS Sulsel, inflasi bulanan atau Month to Month (mtm) sebesar 0,15% pada Oktober 2024. Sementara itu, inflasi tahunan atau year on year (yoy) untuk Sulsel pada Oktober 2024 mencapai 1,53%.

Adapun inflasi tahun kalender atau year to date (ytd) dari Januari hingga Oktober 2024 tercatat sebesar 0,68%.

Dalam pertemuan HLM itu, Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan menjelaskan, bahwa diperlukan neraca pangan untuk pemantauan stabilitas pasokan dan mendukung pelaksanaan kerjasama antar daerah (KAD).

“Gerakan Pangan Murah dan Mini Distribution Center perlu ditingkatkan dan diperluas di seluruh kota IHK khususnya menghadapi Nataru,” jelasnya.

Untuk upaya pengendalian inflasi, kata dia, Pemerintah Kabupaten/Kota perlu merencanakan kebijakan subsidi apabila diperlukan. Kebijakan closed loop hortikultura perlu didorong oleh Kabupaten/Kota.

Menjelang Nataru, Prof Zudan juga menekankan perlunya koordinasi dengan maskapai untuk antisipasi kenaikan permintaan tiket pesawat.

“Terkait pelaksanaan program, maka Kepala Daerah perlu memperhatikan manajemen risiko, seperti risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, dan risiko reputasi,” pungkasnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda mengapresiasi komitmen kuat Pj Gubernur Sulsel dalam pengendalian inflasi

Ia menjelaskan, bahwa komoditas beras, hortikultura dan perikanan mempengaruhi fluktuasi inflasi Sulsel. Komoditas beras dan bawang merah secara konsisten muncul sebagai komoditas yang memengaruhi fluktuasi inflasi Sulsel.

Adapun Championship program pengendalian inflasi yang dilakukan secara end to end, berupa pengendalian inflasi sisi hulu didorong untuk membangun closed loop dan digitalisasi pertanian; pengendalian inflasi sisi antara melanjutkan program SIPEPPA dengan melibatkan asosiasi ritel untuk efisiensi distribusi di 25 toko di Makassar, Gowa, Maros, dan Pangkep; sementara pengendalian sisi hilir menitik beratkan pada pengembangan mini distribution center pada setiap kota IHK.

Kepala BI menekankan, dibutuhkan dukungan pemerintah dan seluruh stakeholder terkait menjadi kunci utama pengendalian inflasi. Ada 4 poin kesimpulan dan rencana tindaklanjut.

“Menjamin ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga untuk komoditas yang konsisten menyumbang inflasi, koordinasi TPID dengan prioritas penerbangan dan maskapai penerbangan, mempercepat pembentukan closed loop hortikultura, dan perluasan MDC khususnya pada kota IHK yang belum menerapkan,” jelasnya. 

____________________________

Dukung Perekonomian Daerah, Bank Sulselbar Luncurkan Desa Bira Bulukumba Menjadi Desa Digital

Bulukumba,- PT Bank Sulselbar resmi meluncurkan Desa Digital di Desa Bira Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan, Senin 18 November 2024.

Peluncuran Desa Digital yang digelar di Kawasan Wisata Tanjung Bira merupakan hasil kerjasama antara Bank Sulselbar dengan Pemerintah Kabupaten Bulukumba dan Pemerintah Desa Bira.

Direktur Operasional dan TI Bank Sulselbar, Iswadi Ayyub dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Bulukumba atas dukungannya terhadap pelaksanaan Desa Digital dan telah mempercayakan Bank Sulselbar untuk bersinergi.

“Mewakili manajemen Bank Sulselbar, mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya, khususnya kepada Pj Bupati Bulukumba yang senantiasa mendukung terlaksananya Desa Digital serta kepercayannya kepada Bank Sulselbar untuk turut bersinergi melayani dan berkontribusi dalam mendukung perluasan dan percepatan digitalisasi di Bulukumba,” ungkapnya.

Ia juga sampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Sulawesi Selatan yang selalu mendukung perluasan digitalisasi di daerah dengan mengandeng Bank Sulselbar selaku mitra Pemerintah Daerah.

“Tak lupa kami sampikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kepala Desa Bira yang visioner dalam mendukung gerakan digitalisasi di Desa Bira ini sehingga menjadi Desa Digital Binaan Bank Sulselbar,” imbuhnya.

Iswadi lebih lanjut mengatakan peluncuran Desa Bira sebagai Desa Digital adalah percepatan digitalisasi di era sekarang ini mengharuskan semua untuk melakukan adaptasi perkembangan teknologi, dimana dibutuhkan kesiapan dan kesadaran masyarakat dalam melakukan transformasi digital di segala sektor, di mana kemudahan dan keamanan transaksi menjadi hal utama hadirnya digitalisasi.

“Desa digital merupakan dukungan Bank Sulselbar terhadap perekonomian di daerah untuk menciptakan pemerataan percepatan ekonomi di daerah sesuai dengan misi bank menjadi mitra strategis Pemda dalam menggerakan sektor rill,” pungkasnya.

Desa Bira merupakan desa wisata, dimana di desa ini terjadi transaksi perekonomian, sehingga hal- hal seperti ini perlu dilakukan digitalisasi agar masyarakat terbiasa dengan digitalisasi yang lebih mudah, cepat dan aman.

“Selain itu, kami akan terus mendorong desa ini melakukan transformasi digital, pemanfaatan sosial media, aplikasi dan layanan digital ini akan menciptakan potensi ekonomi baru yang akan memajukan ekonomi desa baik melalui UMKM ataupun wisata yang ada,” urainya.

Disebutkan juga bahwa pemberdayaan masyarakat menjadi hal penting dalam mendorong terciptanya desa digital.

“Dukungan Pemdes menjadi faktor utama dalam merealisasikan gerakan desa digital, perlu edukasi dari seluruh stakeholder untuk sama sama memulai gerakan digital, sehingga dapat mengoptimalkan potensi desa dengan layanan digital yang mudah digunakan,”terang Iswadi.

Dengan dijadikannya Desa Bira sebagai Desa Digital Bank Sulselbar menjadi langkah nyata Bank Pembangunan Daerah untuk turut mendukung literasi dan inklusi keuangan digital di daerah serta mendorong desa untuk memulai transformasi digital.

Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Prof Zudan Arif Fakhrullah yang meluncurkan Desa Digital ini menyebutkan bahwa ini upaya pemerintah memudahkan layanan perbankan. Menurutnya digitalisasi merupakan kebutuhan untuk mempercepat dan memudahkan semua transaksi yang dijamin lebih aman. Olehnya itu ia berharap desa digital seperti ini dapat ditularkan di desa desa lainnya.

“Ini (desa digital) harus dipercepat, satu kabupaten minimal 20 sampai 30 desa sehingga lebih berkembang,” pintanya.

Untuk diketahui program Desa Digital yang dilaksanakan Bank Sulselbar ini akan mengedukasi dan menyediakan fasilitas QRIS untuk mendorong digitalisasi keuangan di Desa Bira.

Langkah awal untuk mendukung desa digital di Desa Bira adalah dengan melakukan edukasi produk digital yang dimiliki seperti, QRIS di agen (Agangku) Lakupandai, dan layanan lainnya sebagai langkah awal mendorong digitalisasi keuangan di Desa Bira.

Banyak layanan digital Bank Sulselbar yang dapat dimanfaatkan oleh desa dalam implementasi desa digital.

Selain itu diharapkan sektor pariwisata di Desa Bira bisa menjadi sektor unggulan dalam membangun kesejahteraan bagi desa karena adanya potensi pantai, spot liburan (Diving, snorkeling dan lainnya) potensi ini dapat dioptimalkan melalui layanan-layanan yang dimiliki Bank Sulselbar, seperti Kredit, produk digital seperti layanan QRIS dalam penerimaan pendapatan dan produk lainnya.

Dalam peluncuran tersebut turut hadir Pj Bupati Bulukumba, Muhammad Rasyid, Kepala Bank Indonesia Regional Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda, Wakil Ketua DPRD Syahruni Haris, Sekda Muh Ali Saleng, Kepala Dinas Kominfo Asdar Bennu dan beberapa pejabat Pemda serta Kepala Desa Bira, Murlawa dan sejumlah tamu undangan lainnya.(*)

____________________________