Disparpora Bulukumba Lepas 22 Finalis Duta Wisata untuk Kunjungan ke Kawasan Adat Ammatoa Kajang dan Kawasan Sentra Pembuatan Perahu Pinisi

Bulukumba, 6 Oktober 2025 – Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Bulukumba melepas 22 finalis Duta Wisata Kabupaten Bulukumba Tahun 2025 yang akan melakukan kunjungan edukatif ke dua ikon penting Bulukumba: Kawasan Adat Ammatoa Kajang dan Sentra Pembuatan Perahu Pinisi di Tanah Beru.

Pelepasan finalis yang terdiri dari 10 putra dan 12 putri ini dilaksanakan di Tribun Pinisi pada hari Senin (6/10/2025).

Pengenalan Budaya dan Potensi Wisata Lokal
Prosesi pelepasan dilakukan oleh Plt. Sekretaris Disparpora Kabupaten Bulukumba, Andi Rukmini, S.E., bersama Plt. Kepala Bidang Pemasaran Pengembangan Sumber Daya Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif, Muh. Taufik Rachman, S.E., MM., didampingi oleh Pejabat Fungsional Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif.

Menurut Ketua Panitia Pemilihan Duta Wisata Kabupaten Bulukumba Tahun 2025, Alif Alfany Syahrir, S.Pd., 22 finalis tersebut merupakan perwakilan terbaik dari tujuh kecamatan yang ada di Kabupaten Bulukumba.

“Kunjungan ini merupakan bagian krusial dari beberapa rangkaian pemilihan duta wisata kabupaten bulukumba. Kami ingin memastikan para finalis tidak hanya memiliki penampilan yang baik, tetapi juga pengetahuan mendalam tentang akar budaya dan potensi wisata unggulan daerah kita,” jelas Alif.

Membekali Duta Wisata sebagai Pemandu dan Promotor
Muh. Taufik Rachman menekankan bahwa pengenalan mendalam terhadap Kawasan Adat Ammatoa Kajang dan Sentra Pembuatan Perahu Pinisi memiliki manfaat strategis bagi para finalis:

Penguatan Identitas Lokal: Para finalis akan berinteraksi langsung dengan kearifan lokal Ammatoa Kajang yang memegang teguh tradisi Pasang Ri Kajang. Hal ini akan membentuk mereka menjadi Duta Wisata yang berkarakter dan bangga akan adat istiadat Bulukumba.

Pemahaman Mendalam Budaya Bahari: Kunjungan ke Tanah Beru akan memberikan pemahaman langsung tentang proses pembuatan Perahu Pinisi yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia. Pengetahuan teknis dan historis ini akan menjadi modal kuat saat mempromosikan pariwisata bahari Bulukumba di tingkat nasional maupun internasional.

Keterampilan Storytelling: Dengan melihat dan merasakan langsung, finalis akan memiliki bekal cerita (storytelling) yang kuat dan otentik. Kemampuan ini sangat penting agar mereka dapat mempromosikan Bulukumba secara persuasif dan menarik kepada wisatawan.

“Duta Wisata adalah ujung tombak promosi daerah. Mereka harus mampu menjelaskan filosofi dan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya kita, baik itu di Kajang maupun dalam warisan Pinisi, agar daya tarik Bulukumba semakin kuat,” tutup Andi Rukmini dalam sambutannya.

Para finalis dijadwalkan akan melanjutkan tahapan seleksi hingga malam puncak penobatan Duta Wisata Kabupaten Bulukumba Tahun 2025.

Ikuti kami di :


IG : @disparpora.bulukumba
IG : @festival_pinisi
FB: Disparpora Bulukumba
Youtube : Disparpora Bulukumba
Tiktok : dispaprpora_bulukumba

Tiba di Bulukumba, Rombongan Turis Mancanegara Terpesona Pembuatan Kapal Pinisi

Bulukumba,- Sesuai jadwal yang telah direncanakan, sebanyak 70 wisatawan mancanegara yang menumpangi kapal pesiar MV Coral Geographer Expedition tiba di perairan Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, pada Jumat pagi, 10 Januari 2025.

Kapal pesiar ini menambatkan jangkarnya sekitar dua kilometer dari Pantai Tanah Beru, Kelurahan Tanah Lemo.

Rombongan wisatawan kemudian dilansir ke daratan menggunakan speedboat karet, dengan tujuan utama di bantilang pusat industri pembuatan Kapal Pinisi.

Saat tiba di daratan, para turis terlihat terpukau menyaksikan langsung proses pembuatan kapal legendaris tersebut yang menjadi kebanggaan masyarakat Bulukumba.

Di lokasi penyambutan, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bulukumba telah menyiapkan acara seremonial sebagai bentuk penghormatan atas kunjungan tersebut.

Rombongan disambut dengan Tarian Paraga, tarian khas Makassar yang memadukan atraksi bola rotan dan api atau pepe.

Kepala Disparpora Bulukumba, Ferryawan Z Fahmi, menyampaikan apresiasinya atas kedatangan para wisatawan yang telah memilih Bulukumba sebagai destinasi kunjungan mereka.

Ferryawan memperkenalkan bahwa keahlian masyarakat Bontobahari dalam membuat Kapal Pinisi telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda.

“Industri pembuatan Kapal Pinisi ini merupakan salah satu ikon wisata budaya yang kami banggakan. Kehadiran wisatawan seperti ini semakin memperkuat citra Bulukumba sebagai destinasi unggulan,” ungkap Feriawan.

Dawn, selaku Expedition Leader dari rombongan wisatawan, mengaku sangat terkesan dengan sambutan yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat Bulukumba.

“Kami berterima kasih, sangat luar biasa apa penyambutan ini,” ucap Dawn dalam bahasa Inggris.

Dawn juga menyerahkan bingkisan berupa miniatur kepada pemerintah setempat sebagai tanda penghargaan.

Setelah acara seremonial, para wisatawan diajak menyaksikan langsung proses pembuatan Kapal Pinisi. Beberapa dari mereka bahkan menaiki kapal yang sedang dalam tahap pengerjaan.

Selain itu, mereka juga mengunjungi rumah-rumah warga, termasuk naik ke rumah panggung tradisional yang menjadi ciri khas masyarakat setempat.

Sebelum ke Bulukumba, rombongan wisatawan tersebut mengunjungi Makassar. Selanjutnya, mereka akan melanjutkan perjalanan ke Palopo dan Toraja sebelum kembali ke Makassar untuk terbang kembali ke Australia.

Kunjungan ini diharapkan semakin memperkenalkan potensi pariwisata dan budaya Bulukumba kepada dunia internasional.(*)

____________________________